Kamis, 15 Maret 2012

KEAJAIBAN ISRA' MI'RAJ


    Seperti yang kita tahu bahwa Isra' Mi'raj adalah suatu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa' kemudian diteruskan Naik ke Sidratul Muntaha. Kemudian di dalamnya Nabi Muhammad mendapatkan suatu perintah untuk memberitahukan kepada seluruh alam semesta khususnya manusia karena telah diwajibkannya perintah Shalat yang langsung diterima Nabi Muhammad SAW dari Tuhan Semesta Alam Allah Subhanahu Wata'ala. 

      Dalam perjalanan ini Allah menerangkan di dalam Surah Al Isra' ayat 1 yang artinya sebagai berikut : 

Maha Suci Allah, yang Telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang Telah kami berkahi sekelilingnya* agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya dia adalah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.. 

* Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya. 

Dalam peristiwa ini terdapat banyak keajaiban yang kebanyakan manusia tidak mengetahui, di antaranya: 

1. Nabi Muhamamd SAW adalah manusia pertama yang bisa berjalan dari Masjidil Haram hingga Sampai Masjidil Aqsa' dalam beberapa waktu. 

2. Nabi Muhammad SAW adalah manusia pertama yang menjelajahi Semesta Alam dan melihat keindahan Planet-Planet hingga menuju ke langit ke tujuh. 

3. Nabi Muhammad SAW adalah manusia pertama yang dapat menjelajahi dimensi ruang dan waktu. 

    Dari 3 keajaiban di atas, Seluruh manusia pada masa Nabi Muhammad SAW jelaslah tidak mempercayai bahwa tidak ada manusia yang dapat berjalan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dalam satu waktu kemudian dapat menebus ruang dan waktu menuju Sidratul Muntaha. Dalam hal ini Nabi Muhammad mendapatkan kepercayaan Isra' Mi'raj oleh manusia dengan suatu keyakinan terhadap dirinya. seperti Abu Bakar As-Shiddiq. 

    Dalam perjalanan ini, Allah SWT menunjukkan bahwa tidak ada yang mustahil di muka bumi kecuali dengan Izin-Nya. Bahwa perjalanan tersebut akan menjadi benar pada masa yang akan datang yaitu masa kini yang terdapat kendaraan-kendaraan berkecepatan tinggi dan perjalanan menuju ruang angkasa yang pada masa kini sudah banyak manusia yang menuju angkasa walaupun terbatas. Bahwa Nabi Muhammad dapat menjelajahi Dimensi Ruang dan Waktu adalah benar, menurut pemikiran Professor Albert Einteins adalah siapa saja yang melakukan perjalanan melebihi dan atau berlipat daripada kecepatan cahaya, Manusia tersebut dapat menembus dimensi ruang dan waktu. Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW diajak oleh Malaikat Jibril dengan menggunakan Seekor Kuda yang bernama Buraq. Kecepatan Kuda tersebut adalah melebihi berlipat-lipat daripada kecepatan cahaya. Ini membuktikan bahwasanya Nabi Muhammad SAW menjelajahi Dimensi Ruang dan Waktu. Ini dijelaskan bahwa Ketika Nabi Muhammad Naik menuju Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril dengan menggunakan Buraq, Malaikat Jibril dengan izin Allah SWT memperlihatkan kepada Nabi Muhammad tentang masa depan, yaitu diperlihatkannya orang-orang yang berada di neraka yang sedang disiksa dan yang berada di surga yang sedang menikmati indahnya surga. Ini menunjukkan kejadian yang melampaui batas pikiran manusia dan ini adalah mungkin. 

    seperti halnya angka, tidak adanya angka yang paling kecil menurut pikiran kita tapi sebenarnya ada. seperti angka 1 lebih besar dari angka 0, angka 0 lebih besar dari 0,1, angka 0,1 lebih besar dari 0,01 dan seterusnya. Ini menunjukkan bahwa angka tersebut kecil tetapi ada yang lebih kecil daripadanya dan akal pikiran kita tidak mampu memikirkan atau menjelaskannya. Kemudian angka yang paling besar misalkan 1 Triliyun, terdapat berjuta-juta triliyun yang dapat kita hitung, tetapi kita tidak dapat menentukan angka yang paling besar. 

   Allah SWT menjelaskan ini semua kepada manusia dan alam semesta bahwa sekecil-kecilnya makhluk pasti ada yang lebih kecil. dan sebesar-besarnya makhluk pasti ada yang lebih besar daripadanya. Sikap ini ditunjukkan untuk memberikan gambaran bahwa manusia atau makhluk yang diciptakan Allah SWT tidak diperbolehkan bersikap Sombong dan angkuh. Karena semua makhluk yang diciptakan pasti ada akhirnya dan suatu pencipta tidaklah dibatasi dimensi ruang dan waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar